Pages

Thursday, August 29, 2013

A Blissful Trip to a Chocolate Factory

Yeay! Finally I could visit a chocolate factory! Though it was just a semi-industry factory, this was still an interesting trip.. :) Yup! As you can see below, it was a gathering event which was held by Chocomory and yukmakan.. 
Okay, before I tell you further about my trip, I would explain a lil' bit about Chocomory.. Some of you will say that the name is a bit familiar, right? Yes, you are totally right! Chocomory is a part Cimory Group.. It's just launched in December 2012, and they're planning to expand this business to some locations in short-term! Be ready to have some chocolate overdose time after visited Chocomory outlet!! Hehehe

We (travel & food bloggers) visited Chocomory factory which is located in Cimory Riverside.. Cimory Riverside have a restaurant, Cimory outlet, Chocomory factory and Chocomory outlet..
The Restaurant
Restaurant Environment
Cake and Dessert Display

Riverside Scenery
Restaurant Environment
Such a wonderful place right?? A perfect escape for busy people (especially Jakarta citizens)! Hehehe.. As we arrived there, we are warmly welcomed by Miss Indesa Saputri & Mr. Axel Sutantio as part of Chocomory..
Mr. Axel Sutantio was giving us a brief introduction
We arrived there a bit late, so the first agenda was LUNCH! Hahaha.. This is what everyone's waiting for, because almost all of us haven't eaten anything since morning :(
They offer 4 menu for us to choose : Nasi Goreng Chicken BBQ (a.k.a. Chicken BBQ Fried Rice), Spiral Kanzler Sausage, Ring Kanzler Sausage, and Chicken Cordon Bleu..
Nasi Goreng Chicken BBQ
Spiral Kanzler Sausage
Chicken Cordon Bleu
Ring Kanzler Sausage
The food was look the same as another in any other restaurant, but when you taste them, you'll get the differences! Besides well-known for its dairy product, Cimory also produce a high quality processed meat, so I could say it was really good (at least for all bloggers in my table).. The fried rice may looks really simple, but it taste extradorinary (in a good way).. The sausages was really tasty and for me, it's perfectly cooked because it wasn't too dry :) The Chicken Cordon Bleu was delicous too! They used cheddar cheese instead of mozza, but the taste was just perfect! Hmmm.. I started to think of them again *drool*

Next, we continue our trip to the most important part - chocolate factory!
Forest themed decoration in front of the factory
First of all, we started our chocolate journey with a presentation session.. Mr. Axel explain a lot of information about Chocomory history, company vision, the mission, their production system and of course the product..
After that, we enter the factory and yeah, it was clean enough for me and as we can see, all things were neatly arranged.. It wasn't the same as what I expected..
some products
Cool huh? What a simple, neat, and clean factory.. All things here makes me really happy.. 
Especially these product sampler! *ups* :D
They served some of their favourite product --> Chocolate Covered..
These are Chocolate Covered Cornflakes, Chocoreo, Wafer Fingers, Almond Crunchies, and Cookie Coins.. They all taste really good for me, but I prefer the Chocolate Covered Cookie Coins the most because I could have a balance taste between the taste of the buttery cookie and the sweet milk chocolate.. The second is Chocolate Covered Almond Crunchies.. Why? The taste is really unique and I can't stand to resist the caramel aroma.. But the problem is, it's too sweet for me.. The sweet that came from the chocolate and the caramel was somehow overwhelmed me.. I think it'll taste better if they use dark chocolate instead of milk chocolate (this is just my opinion).. 
Product Sampler
Then, we saw how the factory staffs made a chocolate bar.. Looks so easy until........... until I tried it myself LOL
After explaining how Chocomory get their product ingredients, Mr. Axel then show us the form of theor raw materials - chocolate couverture..
Next, one of Chocomory's chocolate expert show us how to make chocolate pralines.. This one is filled with hazelnut chocolate butter, it tastes similar to my favourite choco spread, Nutella. :)
Checking the chocolate's temperature
Pralines filling techniques
After making pralines, he also show us how to make a chocolate bar and we (the bloggers and yukmakan team) try it ourselves.. Yeah! This is the best part of the trip! We could experienced the making process and also consume it later hehehehe
Almonds & Cashews for filling
Melted Milk Chocolate Couverture
The first step of making a chocolate bar is, covering all the mold surface with chocolate (if you wanna add a filling, but if you don't, I think we could just pour the chocolate). Then add any filling you want (but be sure that it isn't too much, if you want to make the easier to be processed). After that, just cover all the surface with a lot of chocolate :p After we clean up all excess chocolate of the mold, we have to cool them for about 5-10 minutes in a chiller..
My Creation :)
Cooling time!
Tadaaaa!! This is what my chocolate bar looks.. Tempting? Of course!!! :D
Happy face after my chocolate's ready!
At last, we visited the outlet to buy some products and of course to take so many pictures.. Hehehe.. All I saw there was the neatly arranged products and I love how they designed the outlet.. It felt like I'm in a chocolate forest :D
Among all the decorations, I was interested with this poster that say "Exercise is a dirty word... Every time I hear it, I wash my mouth out with CHOCOLATE" hahahaha This make me feel like giving up with my fat loss program :D
At last, I would like to thank Chocomory for giving us such a great happy day with a lot of exciting experiences and knowledge.. And I won't forget to thank yukmakan team for letting me join this event.. I've met many new friends here and I hope I could join another events ahead! :)

Friday, August 23, 2013

Jelajah Depok Sampai Papua (UI - TMII - Yougwa - Kedai Es Krim Gentong)

Saya akhirnya jadi berpetualang kembali dengan Calvin & Yogi, Rahmat dll ga bisa ikut, tapi kita dapet personil tambahan yaitu Askar.. Hahaha.. Kemarin perjalanan kami dimulai dari kampus UI Depok menuju TMII. Kenapa TMII? Karena kami semua udah lama banget ga ke TMII & Calvin kebetulan penasaran sama tempat peragaan Tionghoanya.. Hahaha.. Sesampainya kami di sana, kami agak kaget karena sepinya luar biasa.. Anjungan, dan museum terlihat sangat kosong dan tidak hidup.. Huff.. Tapi kami tetap keliling TMII untuk melihat-lihat, atau lebih tepatnya mencari tempat peragaan Tionghoa di TMII.. Maka kamipun kemudian mencari-cari tempatnya. Ternyata ga seindah yang saya bayangkan, karena masih banyak yang belum selesai dibangun juga.. hehe..
Gerbang peragaan Tionghoa
Setelah disambut dengan gerbang ini, kamipun berjalan masuk menelusuri jalan setapak yang ada, di sana ada patung-patung simbol cerita populer bangsa Tionghoa, Gedung pameran kaum peranakan, dan juga Gedung Hakka Tulou.. Sayangnya tempat ini sungguh sangat sepi dan kelihatan kurang terawat.. :(
Hakka Tuluo
Gedung Hakka Tuluo ini belum selesai dibangun.. Pas kita masuk ternyata masih ada pekerja yang sedang memotong bahan bangunan, dan masih sangat kotor. Katanya sih tanggal 9 September nanti akan diresmikan, semoga selesai tepat waktu deh, karena kelihatannya pembangunannya agak lamban.. Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan kami ke Museum Keprajuritan Indonesia. Harga tiketnya (hanya) Rp 2500,- . Oh iya, saya lupa bilang, harga tiket masuk TMII Rp 10.000,- per orang dan Rp 10.000 untuk mobil.. Terbilang murah juga kan??
Pintu Masuk Museum Keprajuritan Indonesia (plus punggung 3 teman saya)
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu menghargai jasa-jasa para pahlawannya"
Patung para pahlawan (yang diakui)
Setelah itu kami lanjut jalan lagi ke Museum ikan air tawar & museum serangga (harga tiket Rp 15.000), lalu lanjut ke kereta gantung (harga tiket Rp 30.000).. Sebelum naik kereta gantung, kita masih agak penasaran sama anjungan Papua, tapi begitu anjungannya keliatan dari atas kereta gantung dan ternyata kosong banget, kita menurungkan niat untuk kesana (karena udah laper juga).. Sebenernya pas naik kereta gantung itu kita udah laper berat, tapi makanan di dalam kawasan TMII kurang mengundang selera.. Ga banyak pilihannya, dan berhubung itu objek wisata pasti harganya ga setimpal dengan rasanya.. hahaha.. Akhirnya kita keluar dari kompleks TMII lalu menemui masalah lainnya yaitu "mau makan apa?". Karena ga ada satupun dari kita yang paham daerah sana, akhirnya masuk tol dan awalnya kita sepakat mau makan di Tebet, tapi berhubung kondisi jalan tol juga lancar, maka Calvin (yang nyetir) nawarin kita makan di Kelapa Gading. Kalo dipikir-pikir lagi, rutenya agak aneh sih, tapi kita pasrah aja hahaha..

Sebelum sampe di Kelapa Gading, mereka pada nanya mau makan apaan, saya nyaranin untuk makan di salah satu kopitiam di sana, tapi setelah diinget-inget lagi saya baru kepikir ada restoran ala Papua & Manado di Kelapa Gading, setelah saya usulin makan di sana, ternyata mereka pada mau aja, yaudah cusss langsung ke Yougwa.. Dalam hati ,"Ga kesampean masuk anjungan Papua gapapa, yg penting nyobain makanannya!" hehehehe

Mungkin banyak yang belum tau resto ini, walaupun lokasinya terbilang strategis apalagi berada di deretan rumah makan lainya di Bulevar Kelapa Gading.. Saya sendiri tau tempat ini dari salah seorang teman yang pernah iseng nyoba makan di sini.. Untuk suasananya standar aja sih, maklum rumah makan ini masih agak tradisional, jadi dekorasinya juga ga terlalu memikat hati, tapi cukup menggambarkan identitas Papua nya dengan memajang pernak pernik khas.. Dinding rumah makan juga ini dipenuh dengan foto-foto dan testimoni orang-orang asal Papua (misalnya Kepala Desa) tentang restoran ini..
Hiasan dinding dan beberapa tamu yang kefoto hihi
Meja Kasir
Es Jeruk
Berhubung siang kemarin panasnya menggila banget (plus AC mobilnya Calvin lagi rusak), jadi kami kehausan dan begitu sampai, langsung pesan minuman. Kalo katanya Calvin, minuman yang dateng itu udah kayak oasis.. hahaha.. Saya sendiri pesan Es Jeruk, beberapa dari kami ada juga yang pesan Es teh & Ice Lemon tea, semuanya enak (karena haus).. hahahaha Untuk es Jeruknya saya pikir 100% murni jeruk peras, tapi ternyata dicampur sirup juga, tapi ya tetep enak sih.. --> mungkin udah mulai berhalusinasi jadi semua minuman dingin enak aja rasanya..
PAPEDA!
Kuah Asam Ikan Gabus
Nahh, langsung ke makanannya! Rumah makan ini menyajikan menu utama yang memang terkenal sebagai makanan khas Papua, yaitu papeda dengan kuah asam ikan. Papeda itu apa sih? Saya sendiri juga udah lama penasaran sekali sama menu ini, hingga saya menemukan Yougwa dan akhirnya nekat mencobanya (nyobain makanan yang ga pernah kebayang rasanya kayak apa itu menurut saya memang butuh kenekatan tertentu hehehe).. Kembali ke papeda.. Papeda itu terbuat dari sagu, bentuknya kental dan rasanya (ternyata) hambar.. Papeda ini dikonsumsi masyarakat Papua sebagai makanan pokok, pengganti nasi.. Walaupun keliatan dikit, papeda ini cukup mengenyangkan loh..

Menurut saya, bisa dibilang papeda ini rasanya aneh, teksturnya mirip kulit kue mochi tapi lebih basah dan lengket.. hehehe.. Memang ga pernah disarankan dimakan polos-polos gitu sih.. Makanya di buku menu, papeda ini dipasangkan dengan kuah asam ikan.. Kamipun memesan kuah asam ikan gabus yang menurut di pelayan, ikan ini banyak digemari oleh pelanggan rumah makan ini.. Nah karena Calvin ga suka rasa asam, maka kita minta sumber rasa asamnya itu dipisah dan ternyata mereka menggunakan jeruk nipis untuk rasa asamnya jadi bisa dipisah, dan kamipun bersyukur Calvin bisa makan dengan senang.. hehehe.. Untuk rasa kuah asam ini sendiri menurut saya sangat menyegarkan, karena ada rasa asam, pedas, gurih sekaligus dan harum karena ditambahkan daun kemangi. Sayangnya ikan gabus yang saya makan agak amis, sehingga nafsu makan saya waktu itu agak menurun :X
Tumis Bunga Pepaya
Menu khas lainnya yaitu tumis bunga pepaya (ada sebutan lokalnya sih kalo gak salah namanya "Ganemo" haha).. Dulu saya pernah makan tumis bunga pepaya di tempat lain dan saya kesal karena rasa pahitnya luar biasa.. Nah pas Yogi & Calvin memesan ini saya agak-agak takut untuk mencobanya, tapi ternyata enak, hampir ga kerasa pahitnya dan aromanya itu enak banget, malah saya jadi ketagihan. hehe. Setau saya tumis bunga pepaya ini sendiri adalah salah satu masakan khas Manado.
Perkedel Jagung
Nah, karena kami masih baru banget nyobain makanan khas Papua & Manado ini, maka kami juga memesan menu yang agak "aman" untuk berjaga-jaga kalo aja menu khas daerah ini ga bisa kita makan hahahaha.. Akhirnya kita pesan perkedel jagung (aka bakwan jagung) & cumi goreng tepung.. Dan ternyata enak semua. Ukuran perkedel jagungnya agak heboh sih, besarnya hampir sama kayak piring makan kita dan cukup tebal, tapi tetap renyah.. Jagung yang dipake juga jagung manis jadi pas banget rasanya.. Untuk cumi goreng tepungnya sendiri dimasak dengan lama yang pas jadi ga alot dan tepung bumbunya garing gurih.. hmmmmm (jadi kebayang lagi)
Cumi Goreng Tepung

Setelah selesai makan, kami sempet ngobrol-ngobrol soal komentar masing-masing akan makanan yang kami makan, dan kami berempat sepakat semuanya enak kecuali papeda yang agak kurang cocok di lidah (dan perut) kita.. Tapi setidaknya kita udah nyobain dan tau papeda itu kayak apa.. hahahaha.. Kami juga sepakat bahwa makanan ini akan lebih enak kalo dimakan sama nasi, yaaa harap maklum ya, dari lahir sampe setua ini kami cuma belajar makan nasi, mi & roti.. Mungkin kalo udah biasa, papeda akan terasa sama enaknya sama nasi/mi/ roti..
Sehabis makan kamipun hanya bisa bengong karena makanan yang kami pesan (agak kebanyakan), ga ada yang tau kalo perkedel jagungnya bakalan segede itu & porsi kuah asamnya lumayan gede.. hahaha.. Akhirnya sambil duduk-duduk, kita ngobrol dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Kedai Es Krim Gentong.. hahahaha.. betapa orang-orang kekenyangan ini ga kapok makan.. Tapi prinsip kita sama sih, selalu ada tempat untuk dessert, terutama es krim!! :D Jadi habis menghela napas beberapa hitungan (ga diitung juga sih) dan bayar (pastinya) kita pergi ke Kedai Es Krim Gentong, yang mana harus sedikit muter lagi dari sana..

Sesampainya kita di Kedai Es Krim Gentong, kita liat lagi ada promo gratis 1 sccop es krim kurma setiap pembelian Rp 15.000 (berlaku kelipatan), semakin kalaplah kita.. Hahaha.. Lalu kita mesan es krim ukuran cup untuk dine in (2 sccop), saya sendiri pesan alpukat-greentea.. 

Avocado - Green Tea Ice Cream in dine-in cup
(free) Dates Ice Cream
Seusai makan es krim dan kembali bengong karena pada begah akhirnya kita menuju jalan pulang.. Sebenernya kalo dari Kelapa Gading langsung ke rumah saya gampang aja, tapi berhubung Calvin janji nganter Yogi balik ke UI, jadi rute kitapun semakin ngaco.. Calvin milih balik ke Depok via Cakung yang mana itu muter lagi demi menghindari tol kelapa gading yang macet.. hahaha.. Saya pun malah semakin menjauhi rumah padahal target saya jam 6an paling udah sampe rumah.. Akhirnya kita sampe di Depok jam 7 lebih dan saya sampe rumah hampir jam 8.30.. Sepanjang perjalanan saya udah mikir sampe rumah tinggal mandi dan tidur karena udah pegel akut, tapi kenyataan menghendaki hal yang berbeda.. Begitu sampe stasiun Sawah Besar, stasiunnya gelap gulita, lampu lalu lintas di deket sana juga ga nyala daaaannnnnnn rumah saya pun mati lampu.. Haduhhh.. Ternyata gardu listrik di daerah Mangga Besar ada yang meledak, jadilah pemadaman listrik sampe setengah 1 malem, yang mana saya udah tidur.. hahahaha.. What a day..


YOUGWA Restaurant
Makanan Khas Papua dan Manado
Jl. Bulevar Kelapa Gading Blok WA 2 No. 31
Kelapa Gading -Jakarta Utara
Tel : 021 92087099

Kedai Es Krim Gentong (Kelapa Gading)
Jl. Bulevar Raya Blok FY 1/14
Delivery Order : 021 4525500, 4526000